A. A. Identitas
Buku
Judul Buku : Teologi Sistematis
Penulis : Ichwei G. Indra
Penerbit : Lembaga Literatur Baptis
Tahun : 1999 Jumlah
Halaman : 360
Klik Unutk Pembahasan Kitab Amsal : 👇👇👇👇👇👇👇
https://sarjanateologi.blogspot.com/2022/11/pembahasan-kitab-amsal.html
B. Ringkasan Isi
Istilah teologi atau teologi
berasal dari bahasa Yunani yang berarti ilmu (logos) tentang Tuhan (Theos).
Pengertian teologi adalah bahasa dalam gereja yang menekankan pada Tuhan untuk
menguji kebenaran firman Tuhan. Teologi yang benar harus berdasarkan Alkitab,
bukan berdasarkan teologi di luar Alkitab. Dalam hal ini teologi Kristen adalah
penerapan orang Kristen atas dasar iman yang mereka miliki sebagai orang
Kristen. Dalam bidang studi teologi Kristen dibagi menjadi empat bagian.
Pertama, teologi eksegetis berkaitan dengan penelusuran teks alkitabiah dan
materi pelajaran. Teologi sejarah kedua adalah memahami sejarah umat Allah di
dalam Alkitab, gereja dan pemberitaan Injil dan pengakuan iman. Teologi
sistematika ketiga adalah menggunakan bahan yang telah disiapkan oleh teologi
eksegetis. Teologi praktis keempat adalah studi tentang menanamkan teologi pada
pembaruan, pengudusan, pembentukan, pendidikan, dan pelayanan manusia.
Wahyu Tuhan berarti Tuhan
menyatakan diri-Nya untuk memperkenalkan Tuhan kepada umat manusia, yaitu Dia
yang tersembunyi di dalam terang (1 Timotius 6:16). Di dalam Alkitab ada wahyu
umum dan wahyu khusus Tuhan (alam semesta) Mazmur 19:1-7. Wahyu umum Allah
adalah wahyu tidak langsung. Sedangkan wahyu khusus Tuhan adalah wahyu langsung
yaitu menyatakan diri-Nya (keselamatan) Kis 4:12. Terinspirasinya Roh Kudus
kepada penulis buku karena pengaruh Roh Kudus itu sendiri, sehingga dapat
menghasilkan buku yang berwibawa. Semua itu karena pimpinan Roh Kudus yang
menjadikan kitab itu benar dan tidak pernah salah (2 Timotius 3:16). Roh Kudus
adalah kekuatan yang membimbing dan mengarahkan para penulis dalam menulis
buku. Otoritas Alkitab memiliki peran penting dalam membangun iman. Otoritas
dalam Perjanjian Baru adalah exousia yang berasal dari kata kerja impersonal
exesti yang berarti hukum. Jadi kewenangan adalah hak untuk menentukan atau
kekuasaan untuk menyampaikan suatu keputusan. Alkitab berwibawa karena diilhami
oleh Allah. Dalam menafsirkan Alkitab, ada metode yang digunakan, yaitu
penafsiran alegoris, penafsiran dogmatis, penafsiran tipologis, penafsiran
gramatikal-historis.
Pengetahuan tentang Tuhan sering
ditolak karena beberapa alasan. Manusia tidak pernah dapat mengenal Tuhan
secara sempurna, karena manusia terbatas tetapi bukan berarti manusia tidak dapat
memiliki pengetahuan tentang Tuhan. Alkitab mengatakan bahwa manusia dapat
mengenal Tuhan, karena Tuhan sendiri telah menyatakan diri-Nya (Ibrani 1:1-2).
Pengetahuan Tuhan bisa bersifat umum atau khusus. Pengetahuan umum adalah
pengetahuan manusia tentang Allah dari wahyu umum-Nya, sedangkan pengetahuan
khusus adalah pengetahuan manusia tentang Allah dari wahyu khusus-Nya. Dzat
Allah adalah dasar dari semua sifat-sifat Allah, jika tidak ada esensi maka
tidak mungkin ada sifat. Hakikat Tuhan adalah sifat rohani, Yesus berkata Tuhan
adalah Roh. Ini menyiratkan bahwa Tuhan tidak terlihat atau tidak memiliki
bentuk. Trinitas Tuhan, yaitu adanya tiga obnum yang berbeda, menyebabkan
kesadaran diri untuk mengambil keputusan sendiri, tetapi masing-masing memiliki
kesadaran diri untuk mengambil keputusan. Dalam Trinitas Tuhan, Tuhan memiliki
kemampuan, yaitu Tuhan Maha Besar, Tuhan Yang Kekal, Tuhan Yang Esa.
Pekerjaan Tuhan dinyatakan dalam pola, rencana dan
tujuan. Semuanya diciptakan, dipelihara, disimpan. Alkitab mengajarkan bahwa
segala sesuatu dilakukan menurut ketetapan Allah. Ketetapan Tuhan adalah
rencana dan tujuan kekal Tuhan berdasarkan kedaulatan mutlak-Nya, dalam
menentukan segala sesuatu yang terjadi di alam semesta masa lalu, sekarang dan
yang akan datang. Nama Tuhan dalam Perjanjian Lama telah digunakan lebih dari
100 kali sedangkan dalam Perjanjian Baru nama Tuhan digunakan lebih dari 200
kali. Nama Tuhan yang digunakan dalam Perjanjian Lama adalah Elohim, Yahweh
(Jehovah), Adonai, I Am I. Dalam perjanjian baru adalah Theos, Kurios, Fr.
Allah memperkenalkan diri-Nya tidak hanya melalui nama-nama-Nya, tetapi juga
melalui sifat-sifat-Nya. Atribut Tuhan adalah: Kekudusan, Murka, Kebenaran,
Cinta, Kesetiaan, Rahmat dan Rahmat.
Teori evolusi mengatakan bahwa
manusia adalah hasil proses evolusi alami dari bentuk kehidupan yang lebih
sederhana. Tetapi penjelasan dalam Alkitab bahwa manusia pada dasarnya
diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:26-27). Dosa adalah suatu
keadaan yang tidak sesuai dengan hukum Tuhan, dosa juga dapat diartikan sebagai
pemberontakan, pelanggaran, penyimpangan kejahatan, ketidaktaatan, termasuk
pikiran jahat. Dosa manusia adalah ketika manusia diberi hak kebebasan untuk
memilih antara hidup menurut aturan Tuhan atau hidup dipimpin oleh kejahatan
iblis. Ketika manusia pertama Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, saat itulah
asal usul dosa manusia. Dosa membuat manusia kehilangan kemuliaan Tuhan
sehingga manusia tidak lagi mencari Tuhan. Tuhan mengambil inisiatif untuk
mencari kemanusiaan yang hilang. Jadi Allah memberikan Anak-Nya yang tunggal
untuk menebus dan menarik kembali umat manusia dari kegelapan menuju terang
(Matius 1:21). Kristus menyatakan diri-Nya bahwa Dia dan Bapa adalah satu,
Allah memiliki kuasa tak terbatas yang mampu menopang, menyertai dan memerintah
atas kehidupan manusia. Tuhan itu pengasih dan juga mampu mengampuni setiap
kesalahan anak-anak-Nya. Tuhan Yesus datang ke dunia Dia menyerahkan semua
kodrat ilahi-Nya untuk menjadi seperti manusia. Dia rela mati untuk menebus
setiap dosa manusia dan inilah kasih Tuhan yang diberikan kepada manusia
melalui pengorbanan-Nya.
Tuhan Yesus memiliki gelar atau
kedudukan untuk menggambarkan dan mengungkapkan pribadi karya-Nya. Dia adalah
seorang nabi (Lukas 24:19), seorang hamba Allah yang memikul salib, melayani,
dan memberikan nyawa-Nya untuk keselamatan dunia (Markus 8:34; Gal 2:20), imam
besar, yang menjadi perantara bagi Perjanjian Allah dengan manusia,
melaksanakan dan mempersembahkan korban (Ibrani 8:6), Mesias yang berarti yang
diurapi (Yohanes 1:41), juga dikatakan sebagai Raja, yang memerintah dalam
kerajaan dengan kuasa Allah yang kekal. Juruselamat, patuhi karya Yesus Kristus
dalam kehidupan Kristen.
Dasar dari keselamatan manusia adalah pemberian Tuhan
kepada manusia yang tidak layak menerima anugerah karena hidup dalam perbudakan
dosa dan kejahatan. Manusia tidak lagi mampu membebaskan diri dan kembali
kepada Tuhan. Jadi satu-satunya jalan adalah hanya kasih karunia Allah yang
dapat menyelamatkan manusia dari dosa. Karena kasih karunia-Nya Allah memilih
dan menetapkan manusia yang memberontak atau menyimpang, untuk diselamatkan
agar manusia menjadi atau mendapatkan kembali teladan Kristus atau tabiat
Kristus. Untuk menerima karunia keselamatan dari Tuhan, kita harus benar-benar
mengaku dosa kita di hadapan Tuhan. Dalam hal ini Roh Kudus akan memampukan
manusia untuk benar-benar mengakui dosanya dan menyadari setiap kesalahan yang
telah diperbuat. Manusia yang telah mengakui dosanya harus benar-benar bertobat
dan meninggalkan orang tuanya. Manusia lama ini harus diubah menjadi manusia
baru di dalam Yesus Kristus. Setelah manusia bertobat ia juga harus memiliki
iman dan percaya untuk menerima anugerah keselamatan dari Tuhan, yaitu kita
harus percaya atau menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan.
Dalam hal ini proses keselamatan manusia dibagi
menjadi tiga tahap, yaitu pertama keselamatan yang telah dilakukan dalam
kehidupan Kristen, kedua keselamatan yang sedang dilakukan dalam kehidupan
Kristen, dan ketiga keselamatan yang sudah pasti untuk diterima dalam kehidupan
Kristen di surga. Alkitab menjelaskan bahwa ada tiga pernyataan Roh Kudus,
yaitu Roh Kudus adalah Tuhan, Roh Kudus adalah pribadi, dan Roh Kudus adalah
pelaksana pekerjaan Kristus di dunia. Inilah yang diyakini orang Kristen kepada
Allah sebagai Allah Tritunggal yaitu Bapa, Anak, Roh Kudus. Roh Kudus adalah
satu-satunya pribadi Yesus Kristus yang Roh Kudus melakukan tindakan seperti
mengajar, memimpin, mendengarkan, mewartakan dan mengubah.
C. Tanggapan
Di dalam buku ini saya mendapatkan banyak ilmu baru
dan pemahaman baru dalam buku ini. Sehingga pengetahuan tentang Tuhan semakin
dalam dan semakin mengenal Tuhan secara sistematis. Kita juga tahu bahwa dasar
atau sumber Teologi Sistematika adalah Alkitab, Firman Tuhan itu sendiri. Dalam
hal ini sangat penting bagi kita untuk mempelajari teologi sistematika dalam
pengetahuan kita tentang Tuhan. Kemudian, ketika kita membaca buku ini kita
bisa belajar secara sistematis dan ketika kita sebagai pembaca sangat bersyukur
karena dengan membaca buku ini kita bisa menambah pengetahuan kita tentang
Teologi. Dalam hal ini saya mengajak mahasiswa Teologi untuk membaca buku ini,
karena buku ini bagus dan sederhana serta bahasanya mudah dipahami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar