Judul :Cara Berkhotbah yang Baik Penulis :Haddon W. Robinson
No. ISBN :9789797632663
Penerbit :Bukukita.com
Tanggal terbit :Januari - 2019
Jumlah Halaman :Berat :500 gr
Jenis Cover :Soft Cover
Dimensi(L x P)
Kategori :Kristen
Text Bahasa :Indonesia
khotbah ekspositori memiliki nilai yang unik dan berharga di mata Allah. Melalui khotbah ini, Allah berbicara kepada umat-Nya melalui hamba-Nya. Khotbah ekspositori harus dimulai dengan pikiran Allah dan menjadi cara khas untuk menyampaikan berita-Nya kepada manusia, untuk menyelamatkan jiwa dan memperdalam pengenalan akan Allah dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pandangan Allah, berkhotbah adalah hal yang penting, dan demikian pula seharusnya dalam pandangan pengkhotbah. Meskipun ada banyak metode atau cara berkhotbah yang berkembang, khotbah ekspositori dianggap salah satu metode terbaik dalam membentangkan Alkitab. Khotbah ini konsisten dan setia pada Alkitab, menjelaskan teks secara terbuka kepada publik, mengungkapkan maknanya, menjelaskan yang sulit dipahami, dan menghasilkan aplikasi yang tepat.
Alkitab menjadi satu-satunya sumber khotbah ekspositori.
Pengkhotbah menyadari bahwa hanya Alkitab yang memiliki otoritas ilahi, dan oleh karena itu ia hanya akan mengkhotbahkan apa yang tertulis dan dikatakan dalam Alkitab. Dengan menjadikan Alkitab sebagai sumber khotbah, pengkhotbah menempatkan Alkitab sebagai sumber otoritasnya, sehingga khotbahnya memiliki otoritas ilahi.
Khotbah ekspositori juga berkaitan dengan ketergantungan pada kuasa Roh Kudus. Pengkhotbah menyadari bahwa hanya kuasa Roh Kudus yang dapat membuat jemaat memahami berita Allah yang disampaikan dalam Alkitab.
Tanpa kuasa Roh Kudus, tidak akan ada perubahan yang abadi, meskipun ada banyak orang yang terkesan dengan gaya pengkhotbah atau mempelajari doktrin-doktrinnya. Oleh karena itu, pengkhotbah harus bergantung dan bersandar pada kuasa Roh Kudus.
Khotbah ekspositori juga menekankan integritas pengkhotbah sebagai saksi firman Tuhan. Seorang pengkhotbah bukanlah sumber otoritas, tetapi seorang saksi yang telah melihat dan mendengar firman Tuhan.
Kesaksian pengkhotbah tentang firman Tuhan memiliki pengaruh yang penting terhadap pengetahuan dan pertumbuhan iman jemaat. Pengkhotbah harus memperhatikan integritasnya dalam tugasnya, mengkomunikasikan berita firman Tuhan dengan baik, dan menjaga fokus khotbah pada firman Tuhan, bukan pada dirinya sendiri.
Tujuan khotbah ekspositori adalah untuk kemuliaan Allah, dengan berita khotbah yang berpusat pada salib Kristus, dan kuasa khotbah yang datang dari Roh Kudus. Pengkhotbah menyadari bahwa tugasnya hanyalah sebagai juru bicara Allah, dan hanya Roh Kudus yang dapat mempengaruhi seseorang untuk bertobat dan percaya kepada Allah.
Dalam proses menyampaikan khotbah ekspositori, pengkhotbah harus melalui beberapa tahapan, termasuk pemilihan perikop, Pemilihan perikop atau teks Alkitab yang akan dikhotbahkan adalah tahap awal dalam khotbah ekspositori. Pengkhotbah harus memilih dengan hati-hati teks yang akan disampaikan agar sesuai dengan tema atau pesan yang ingin disampaikan kepada jemaat. Pemilihan perikop harus didasarkan pada prinsip yang kuat dalam penafsiran Alkitab dan memperhatikan konteks sejarah, teologi, dan literer dari teks tersebut.
Setelah pemilihan perikop, pengkhotbah harus melakukan penelitian dan studi mendalam tentang teks tersebut. Ini melibatkan membaca dan mempelajari teks dalam bahasa aslinya, memahami struktur dan konteksnya, meneliti latar belakang sejarah dan budaya, serta mempelajari pengajaran dan aplikasi teks tersebut bagi jemaat saat ini. Selanjutnya, pengkhotbah perlu merancang kerangka atau outline khotbah berdasarkan teks yang dipilih. Kerangka khotbah ini harus memuat poin-poin utama dari teks, alur pemikiran yang jelas, dan aplikasi yang relevan bagi jemaat.
Dalam merancang kerangka khotbah, pengkhotbah juga perlu mempertimbangkan gaya penyampaian yang efektif, penggunaan ilustrasi yang tepat, dan pengaturan waktu yang baik. Setelah kerangka khotbah selesai, pengkhotbah dapat memulai persiapan dalam menyampaikan khotbah secara verbal. Ini melibatkan latihan dalam mengkomunikasikan pesan dengan jelas dan bermanfaat, menggunakan bahasa yang mudah dipahami, dan menyesuaikan gaya penyampaian sesuai dengan audiens.
Pengkhotbah juga perlu memperhatikan aspek non-verbal seperti penampilan, ekspresi wajah, dan kontak mata untuk memperkuat komunikasi.
Selama penyampaian khotbah, pengkhotbah harus mengarahkan perhatian jemaat kepada teks Alkitab dan pesan yang terkandung di dalamnya. Pengkhotbah harus menghindari pengalihan perhatian atau pemikiran pribadi yang dapat mengaburkan atau menyimpang dari pesan yang disampaikan.
Penting bagi pengkhotbah untuk tetap rendah hati dan mengakui bahwa ia hanya merupakan saluran untuk menyampaikan firman Tuhan.
Setelah khotbah selesai, pengkhotbah dapat mengajukan pertanyaan atau memberikan kesempatan bagi jemaat untuk berpartisipasi dalam refleksi dan aplikasi dari khotbah tersebut.
Pengkhotbah juga dapat memberikan saran praktis atau langkah-langkah konkret bagi jemaat untuk menerapkan pesan dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Selain itu, pengkhotbah perlu menghargai umpan balik dan evaluasi dari jemaat. Ini dapat membantu pengkhotbah untuk terus memperbaiki dan mengembangkan kemampuan dalam menyampaikan khotbah ekspositori dengan lebih baik di masa depan. Secara keseluruhan, khotbah ekspositori adalah suatu proses yang melibatkan pemilihan teks Alkitab, studi mendalam, perancangan kerangka khotbah,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar